Jumat, 13 Mei 2016

Penyedia Layanan Internet mrmung.com

Penyedia Layanan Internet Setelah komputer dan peralatannya dipersiapkan, kamu masih perlu mendaftar dan berlangganan ke penyedia layanan internet untuk dapat menikmati akses internet. Internet Service Provider (disingkat ISP) atau Penyelenggara Jasa Internet (disingkat PJI) adalah perusahaan yang menawarkan jasa layanan koneksi internet dan jasa lainnya yang berhubungan, seperti pendaftaran nama domain (nama situs) dan hosting (meletakkan situs web di internet). Untuk mengakses internet, hubungkan komputer dengan server ISP. Selanjutnya, ISP akan mengurus detail-detail yang diperlukan untuk berhubungan dengan internet, termasuk biaya koneksi tersebut. Jika kamu mengakses situs luar negeri, maka ISP-lah yang menanggung biaya hubungan ke luar negeri. Kamu cukup membayar biaya pulsa lokal yang digunakan untuk menghubungi ISP tersebut.

Mengapa tidak langsung melakukan koneksi ke internet? Koneksi langsung ke internet berarti menghubungkan komputer ke jalur utama internet (backbone). Menurut Arema (www.oke.or.id), hal ini akan memakan biaya yang sangat tinggi yang tidak mungkin ditanggung oleh pengguna perorangan. Solusinya didirikanlah perusahaan penyedia jasa yang membangun infrastruktur koneksi ke internet (di luar sistem telepon) dan kemudian membagi kapasitas yang dimilikinya kepada pelanggan. Dengan demikian biaya koneksi akan menjadi ringan karena ditanggung bersama oleh sejumlah pelanggan melalui registrasi dan iuran (biasanya dibayar per bulan). Untuk biaya pulsa telepon tetap ditanggung sendiri oleh masing-masing pengguna.

Setiap ISP mempunyai jaringan domestik dan internasional, sehingga pelanggan dapat terhubung ke jaringan internet global. Media transmisi data yang dipakai ISP dapat berupa kabel, radio, maupun VSAT (satelit). Berdasarkan data dari APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia), sampai dengan pertengahan tahun 2007, tercatat tidak kurang dari 200 ISP yang resmi beroperasi di seluruh wilayah Indonesia. Contoh ISP adalah PT. Telkom menyediakan fasilitas TelkomNet lnstant yang bersifat semi-ISP. Artinya, pengguna bisa mengakses internet melalui jaringan telepon tanpa harus berlangganan ke ISP tersebut. Biaya pemakaiannya dihitung berdasarkan lama pemakaian. Contoh ISP yang lain adalah Wasantara.net, Indo.net, Speedy, CBN, Indosat.net, Idola.net, Centrin.net, dan Boleh.net. Lengkapnya, lihat di http://www.apjii.or.id.

Karena ada banyak ISP yang menawarkan layanan akses internet, kamu harus berhati-hati dalam memilih ISP. Untuk memilih ISP, hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain sebagai berikut: 
  1. Ketersediaan layanan di tempat kamu akan mengakses internet. Tidak semua ISP menyediakan layanan di setiap wilayah di Indonesia. Oleh karena itu, pergunakan ISP yang beroperasi di daerahmu. 
  2. Jenis koneksi yang digunakan. Jenis koneksi menentukan peralatan yang dibutuhkan, terutama modem. Jika ISP menyediakan layanan dengan koneksi wireless, tentu kamu harus menggunakan modem wireless pula. Sebaliknya jika ISP menyediakan koneksi DSL, kamu harus menyesuaikan diri dengan menggunakan modem DSL. 
  3. Keragaman paket layanan yang disediakan dan pilihan tarif. Pilih yang harga paketnya terjangkau dengan pelayanan yang baik. Murah tetapi layanan buruk tak ada gunanya, kan?
  4. Dukungan dan layanan, termasuk kemungkinan berganti paket layanan jika kebutuhan internet meningkat. 
  5. Bandwidth (lebar lalu lintas data) dan kecepatan akses internet yang ditawarkan. Bandwidth dapat diumpamakan lebar jalan raya yang akan dilalui mobil (data). Semakin lebar jalan raya, semakin banyak dan cepat mobil melaju. Demikian pula dengan bandwidth, semakin besar semakin baik. Semakin besar, semakin banyak orang yang dapat mengakses internet dari ISP tersebut secara bersama-sama tanpa mengurangi kecepatan akses internet.
  6. Kepuasan/tanggapan pelanggan yang telah menggunakan layanannya. 
  7. Keamanan dari serangan peretas (hacker dan crakcker), virus, trojan, dan sejenis- nya. Setiap ISP melakukan pengamanan terhadap jaringannya, misalnya mengguna- kan firewall, menginstal antivirus dan antispyware, serta menggunakan metode penyandian data (enkripsi) untuk transaksi yang penting, semisal transaksi belanja online. Namun demikian, pengguna juga berperan penting dalam menjaga keamanan data pribadinya.

0 komentar:

Posting Komentar