Jumat, 13 Mei 2016

Beberapa media transmisi untuk transfer data adalah sebagai berikut


a. Media Koneksi Kabel 
Media transmisi data dengan kabel dapat menggunakan kabel tembaga, serat optik, melalui jaringan TV kabel, atau dengan menumpangkan pada jaringan listrik PLN.

  1. Kabel tembaga, dapat berupa kabel UTP (Unshielded Twister Pair), kabel koaksial, atau kabel tembaga jaringan telepon rumah (PSTN – Public Switched Telephone Network). Kabel UTP mirip dengan kabel telepon rumah, bedanya kabel ini mempunyai kapasitas pengiriman data yang lebih tinggi. Kabel koaksial mirip dengan kabel untuk antena TV di rumahmu. Kabel tembaga pada jaringan telepon dapat digunakan untuk mentransfer data dalam bentuk sinyal analog maupun digital. Sinyal analog digunakan untuk koneksi dial up, sedangkan sinyal digital digunakan untuk koneksi ISDN dan DSL.
  2. Serat optik (fiber optic), mentransfer data dalam bentuk gelombang cahaya, tepatnya berupa sinar laser. Karena menggunakan gelombang cahaya, serat optik mampu mentransfer data dalam jumlah besar tanpa banyak mendapat gangguan dari lingkungan sekitar. Serat optik juga lebih ringan dan kompak dibandingkan tembaga. Satu serat optik yang berukuran lebih kecil dari seutas rambut manusia, mampu mentransfer data lebih banyak dan lebih jauh dibandingkan kabel tembaga. Kelemahannya adalah biaya pembuatan dan pemasangannya masih mahal dan diperlukan penguat sinyal setelah menempuh jarak tertentu, yaitu antara 150 km – 200 km. Jaringan utama internet (sering disebut backbone) menggunakan sarana transfer data kabel serat optik ini. Perhatikan Gambar 3.5.
  3. Jaringan TV kabel,  disediakan oleh perusahaan penyedia jasa siaran TV kabel, biasanya merupakan satu paket dengan siaran TV. Jaringan utama (backbone) TV kabel menggunakan serat optik, sedangkan untuk mendistribusikan data dan siaran ke pelanggan digunakan kabel koaksial. Di tempat pelanggan, digunakan modem kabel untuk memisahkan sinyal TV dan sinyal data internet.
  4. Jaringan transmisi listrik milik PLN, dapat digunakan untuk media transfer data internet. Teknologinya disebut PLC (Power Line Communication) atau juga disebut BPL (Broadband over Power Line) karena mampu mentransfer data dengan kecepatan tinggi (broadband internet). Teknologi ini belum lama muncul sehingga hanya tersedia dengan terbatas di kawasan tertentu, namun berpotensi untuk dikembangkan karena jaringan listrik tersebar sangat luas. Di Indonesia telah sukses diujicobakan di suatu kawasan perumahan di Jakarta, tinggal menunggu penerapan- nya di masyarakat. Sedangkan di negara-negara maju, teknologi ini sudah mulai di- masyarakatkan.


b. Media Koneksi Tanpa Kabel 
Transmisi data tanpa menggunakan kabel sering diberi istilah wireless. Pada teknologi wireless, peranan kabel digantikan oleh gelombang pembawa (carrier) berfrekuensi tinggi (gelombang elektromagnetik), yaitu gelombang radio dan gelombang mikro.
(a) Modem dan (b) antena yang digunakan untuk mengakses internet lewat satelit.
  1. Gelombang radio, yang dimanfaatkan dalam tek- nologi wireless menggunakan frekuensi 5,8 GHz dan 2,4 GHz. Teknologi wireless dibedakan menjadi fixed wireless (misalnya untuk hotspot wifi) dan mobile wireless (misalnya untuk komunikasi data telepon genggam). Perhatikan Gambar 3.6. Penggunaan gelombang radio untuk transfer data wifi (wireless fidelity) mengacu pada standar tertentu yang disebut spesifikasi IEEE 802.11, misalnya 802.11a, 802.11b, hingga 802.11g. Sedangkan teknologi wireless untuk komunikasi bergerak (mobile) menggunakan protokol WAP, GPRS, EDGE, WCDMA/UMTS, dan HSDPA. Setiap standar protokol mempunyai jangkauan dan kecepatan transfer data yang berbeda-beda. Tidak paham dengan istilah-istilah itu? Jangan khawatir, di bab berikutnya akan dibahas lagi dalam bagian koneksi internet.
  2. Gelombang mikro, digunakan untuk mentransfer data melalui komunikasi satelit. Satelit ini menggunakan gelombang mikro frekuensi tinggi untuk transfer data, yaitu 5,925 – 6,425 GHz (uplink) dan 3,7 – 4,2 GHz (downlink). Pelanggan membutuhkan antena parabola VSAT (Very Small Aperture Terminal) yang khusus untuk menerima sinyal digital dari satelit. Karena menggunakan satelit, sinyal dapat diterima di mana saja termasuk di daerah terpencil yang tidak tersedia infrastruktur jaringan internet yang lain. Perhatikan modem dan antena yang digunakan untuk menerima akses internet melalui satelit pada Gambar 3.7.

0 komentar:

Posting Komentar